ANALISIS RASIONALITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI ORGANISASI MAHASISWA: STUDI KASUS UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) T-MAPS

Abstract

This study aims to analyze the rational decision-making process in student organizations, using a case study of the Student Activity Unit (UKM) T-MAPS UIN Raden Mas Said Surakarta. The research method used is a descriptive qualitative approach, with data collected through in-depth interviews. The results of the study indicate that the decision-making process is carried out in stages through a hierarchical system and deliberation mechanisms, taking into account the urgency of the problem, the organization's vision and mission, previous experience, and input from internal parties. This process generally reflects the application of a rational decision-making model, particularly at the stages of problem identification, alternative evaluation, and selection of logical solutions. However, emotional factors and personal biases still influence the process, primarily when members differ in opinion. Effective communication and group dynamics are important elements in supporting decision quality. This study concludes that the rational decision-making model can be applied adaptively by accounting for an organization's social and cultural context.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan rasional dalam organisasi kemahasiswaan, dengan studi kasus pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) T-MAPS UIN Raden Mas Said Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengambilan keputusan dilakukan secara bertahap melalui sistem hierarki dan mekanisme musyawarah, dengan mempertimbangkan urgensi permasalahan, visi dan misi organisasi, pengalaman sebelumnya, serta masukan dari pihak internal. Proses ini secara umum mencerminkan penerapan model pengambilan keputusan rasional, khususnya pada tahap identifikasi masalah, evaluasi alternatif, dan pemilihan solusi logis. Meskipun demikian, faktor emosional dan bias personal tetap memengaruhi proses, terutama ketika terjadi perbedaan pandangan antar anggota. Komunikasi yang efektif dan dinamika kelompok menjadi unsur penting dalam mendukung kualitas keputusan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model pengambilan keputusan rasional dapat diterapkan secara adaptif dengan memperhatikan konteks sosial dan budaya organisasi