ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL MAKANAN PADA UMKM RM NASI KAPAU PAK NIN

Abstract

The cost of goods produced refers to the expenses incurred by a company, both directly and indirectly, during the production process to prepare goods and services for sale. This cost is calculated before determining the selling price. This study aims to understand the calculation of the cost of goods produced, its impact on the selling price, and how it influences the profit of RM Nasi Kapau Pak Nin. This research is descriptive and qualitative. Data is collected through interviews, documentation, observation, and literature study. The analysis technique involves a cost-based analysis to calculate all costs incurred from the processing of raw materials to the finished product ready for sale. The results revealed that RM Nasi Kapau Pak Nin's calculation of the Cost of Goods Manufactured (COGS) is based on estimates of raw materials, direct labor, and indirect labor only, without including factory overhead costs such as electricity and water. When determining the selling price, RM Nasi Kapau Pak Nin considers the desired profit to ensure the company's progress. The average impact of COGS on profits is relatively low, with the café-style building able to generate a net profit for the owner in the range of 22.25%–30%.

Harga pokok produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan baik langsung maupun tidak langsung untuk proses produksi sehingga barang dan jasa tersebut bisa dijual. Perhitungan harga pokok produksi dilakukan sebelum perusahaan menentukan harga jual. Tujuan penyusunan penelitian ini untuk untuk mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok produksi, harga jual dan dampak harga pokok produksi terhadap laba RM Nasi Kapau Pak Nin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif  deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, dokumentasi, observasi dan studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan analisis  berbasis biaya untuk menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan sejak bahan baku mulai diproses sampai produk jadi  dan siap untuk dijual. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) yang dilakukan oleh RM Nasi Kapau Pak Nin masih berdasarkan perkiraan dengan menghitung bahan baku, tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung saja, sementara biaya overhead pabrik tidak diperhitungkan seperti biaya listrik, air dan lain-lain.  RM Nasi Kapau Pak Nin dalam menetukan harga jual memperhitungkan keuntungan yang ingin dicapai dengan harapan perusahaan semakin maju. Dampak rata-rata HPP terhadap laba yang diperoleh sudah sangat relatif murah dengan bentuk gedung ala-ala café tersebut sanggup menghasilkan laba bersih bagian pemilik berkisaran 22,25%-30%.